Perkembangan Sosiologi

Perkembangan Sosiologi - Hallo sahabat Sopa, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Perkembangan Sosiologi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel kuliah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Perkembangan Sosiologi
link : Perkembangan Sosiologi

Baca juga


Perkembangan Sosiologi

Image by Mimzy from Pixabay

Sosiologi sendiri dengan cara “resmi” memisahkan diri dari filsafat pada abad 19 yg ditandai dengan terbitnya goresan pena Auguste Comte. Tulisan yg berjudul Positive Philosophy ialah awal lahirnya sosilogi sebagai ilmu pengetahuan. Tulisan yg terbit pada tahun 1842 ini mengukuhkan Comte sebagai bapak sosiologi. Lahirnya goresan pena Comte pada dasarnya ialah suatu bentuk keprihatinan kepada keadaan masyarakat Eropa pada dikala itu. Pokok perhatian sosiologi di Eropa ialah pada kesejahteraan masyarakat serta perubahan-perubahan yg terjadi di dalam masyarakat. Kekuatan sosial yg berperan dalam perkembangan teori sosiologi

1. Revolusi politik

Berbagai momen politik yg terjadi di Eropa yg diawali dengan Revolusi Perancis pada tahun 1789 menyampaikan semangat bagi para pemikir untuk mendalami perubahan yg terjadi pada masyarakat. Revolusi tidak hanya mengubah tatanan politik juga mengangkat yg akan terjadi yg begitu luar biasa bagi masyarakat. Serangkaian konflik serta peperangan menimbulkan kerugian yg luar biasa bagi masyarakat, khususnya di Perancis. Pada dikala itulah, para pemikir mencoba untuk mengubah tatanan masyarakat yg tercerai berai menjadi lebih kondusif. Beberapa pemikir bahkan dengan cara ekstrim ingin mengembalikan keadaan semacam pada abad-abad pertengahan. Namun beberapa pemikir lainnya mencoba mencari lubang untuk mencari “tatanan masyarakat masa depan” yg lebih ideal. Perhatian mutlak para pemikir ialah pada gosip “ketertiban sosial” yg kemudian dikenal dengan sosiologi klasik, dengan pemikir mutlak Comte serta Durkheim.

2. Revolusi industri serta kemunculan kapitalisme

Selain revolusi politik yg melanda Eropa, revolusi industri juga turut menyampaikan warna pada lahirnya sosiologi. Revolusi industri ditandai dengan berubahnya corak produksi negara-negara Eropa yg semula bertumpu pada sektor pertanian berubah pada sektor industri. Revolusi industri timbul sebagai yg akan terjadi dari lahirnya beberapa penemuan baru di bidang teknologi. Salah satu penemuan yg spektakuler ialah kemunculan mesin uap yg ditemukan oleh James Watt. Kapitalisme lahir ditandai dengan penguasaan aset produksi oleh sebagian kecil masyarakat, sedangkan sebagian besar masyarakat hanya dijadikan alat produksi sebagai buruh dengan tingkat keuntungan yg kecil. Kondisi ini menimbulkan gerakan buruh yg menuntut kesejahteraan bahkan dengan cara radikal acapkali berkembang menjadi “pemberontakan buruh”. Pergolakan ini menjadi bahan kajian bagi para pemikir, antara lain Marx, Weber, Durkheim serta Simmel.

3. Kemunculan sosialisme

Sosialisme dianggap sebagai musuh bebuyutan kapitalisme jadi bisa dikatakan bahwa upaya penghancuran kapitalisme ialah melewati sosialisme. Marx ialah salah satu pendukung gagasan sosialisme, mesikipun Marx tak dengan cara tegas akan mengambangkan sosialisme, tetapi dalam tak sedikit tulisannya Marx mengkritik habis-habisan kapitalisme. Namun demikian pemikiran Marx ditentang oleh Weber serta Durkheim. Walaupun menyadari maslaah yg timbul seiring dengan kapitalisme, mereka lebih mengkhawatirkan gosip sosialisme yg dibawa oleh Marx. Marx mencita-citakan tatanan masyarakat baru melewati revolusi sosial (gerakan buruh) yg dinilai oleh Weber serta Durkheim akan mengangkat kasus baru yg jauh lebih besar. Mereka berdua memperkenalkan solusi yg lebih soft berupa reformasi.

4. Feminisme

Feminisme ialah gerakan perempuan yg menuntut adanya kesamaan hak serta keluar dari subordinasi yg dihasilkan oleh sistem sosial masyarakat Eropa. Gerakan buruh, kesamaan hak perempuan, penghapusan perbudakan, kedudukan perempuan dalam hukum serta beberapa gosip gender lainnya menjadi salah satu bahan debat yg menjadi perhatian mutlak para aktivis feminisme pada waktu itu.

5. Urbanisasi

Revolusi industri mebawa kasus sosial baru berupa urbanisasi. Laju perpindahan penduduk dari desa ke kota menjadi sangat mengkhawatirkan demikian pula perubahan desa menjadi kota seiring perubahan sistem produksi. Migrasi desa kota mengangkat yg akan terjadi pada adaptasi pola perilaku masyarakat urban. Serangkaian kasus juga timbul ketika desa terkena yg akan terjadi industrialisasi. Topik ini kemudia terus berkembang ketika Amerika mulai terkena yg akan terjadi revolusi industri. Chicago, suatu kota di Amreika menjadi salah satu “laboratorium” yg sanggup menyampaikan pencerahan bagi para pemikir untuk berbagi teori-teori sosiologi serta melahirkan mahdzab Chicago.

6. Perubahan keagamaan

Kapitalisme tak bisa lepas dari perubahan-perubahan dalam bidang keagamaan. Weber mencoba menelaahnya melewati goresan pena yg berjudul Etika Protestan serta Semangat Kapitalisme. Gerakan protestan yg berkembang pesat menjadi salah satu kajian yg luar biasa bagi sosiolog. Marx bahkan dengan cara ekstrim mengkritisi persoalan keagamaan ini.

7. Perkembangan ilmu pengetahuan

Lahirnya sosiologi dibarengi dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan. Tidak mengherankan jika beberapa pemikir mencoba memakai pendekatan-pendekatan ilmu pengetahuan alam. Namun demikian debat terjadi ketika beberapa pakar berargumen bahwa fenomena sosial berbeda dengan fenomena alam.


Sumber: Sosiologi Umum



Demikianlah Artikel Perkembangan Sosiologi

Sekianlah artikel Perkembangan Sosiologi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Perkembangan Sosiologi dengan alamat link https://sopasopi.blogspot.com/2021/01/perkembangan-sosiologi.html

0 Response to "Perkembangan Sosiologi"

Post a Comment